Senin, 25 September 2023

PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI DI BIDANG IT

SERTIFIKASI IT


        Haiii guysWelcome back to my blog, di blog aku yang keempat ini seperti biasa aku bakal sharing sama kalian tentang materi yang aku dapetin tadi waktu tatap muka di kampus. Topik utamanya masih seputar etika profesi tapi dengan judul yang berbeda, yaitu seberapa penting sih sertifikasi profesi di bidang IT bagi perusahaan? Okay, silakan disimak ya teman-teman.

PENGERTIAN



       Okay, mungkin kita semua mengira jika sertifikat dan sertifikasi itu sama. Namun, sebenarnya kedua hal tersebut sangatlah berbeda. Lalu apakah yang menjadi perbedaan kedua hal tersebut? Sertifikat merupakan bukti pengakuan bahwa seseorang telah mengikuti suatu kegiatan, sedangkan sertifikasi merupakan bukti pengakuan bahwa seseorang memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu atau biasa disebut expert. Biasanya untuk mendapatkan sertifikasi ini seseorang harus melalui ujian yang telah menjadi prasyaratnya dan harus memiliki kompetensi khusus dalam bidang yang dituju/diminati.

        Sertifikasi sendiri dibagi menjadi 2 yaitu:
    1. Sertifikasi profesi: Sertifikasi kerja yang berisi perolehan pengakuan terhadap kompetensi atau keahlian khusus.
    2. Sertifikasi profesional: Sertifikasi yang menunjukkan kemampuan atau kualifikasi berdasarkan atribut atau kriteria yang telah ditentukan oelh sebuah organisasi atau lembaga atau badan pengembangan yang sudah terakreditasi.


MENGAPA PENTING ?


        Pasti dari kalian banyak yang masih bertanya-tanya, seberapa penting sih sertifikasi profesi ini di dunia kerja nanti? 91% perusahaan mengatakan bahwa sertifikasi IT memegang peranan penting dalam proses perekrutan karyawan dan merupakan alat prediksi yang dapat diandalkan dalam menentukan kesuksesan seorang karyawa (CompTIA HR Perception: 2015). 

        Alasan mengapa sertifikasi IT sangat penting:
    1. Sertifikasi membantu perusahaan mengisi lowongan pekerjaan.
    2. Sebagian besar perusahaan mempunyai staff IT yang memiliki sertifikasi.
    3. Sertifikasi Profesional IT menghasilkan karyawan yang hebat.
    4. Sertifikasi IT semakin penting.
    5. Pelatihan sendirian tidaklah cukup.
    6. Sebagai bukti pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki.
    7. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja IT dengan kompetensi yang lebih spesifik.
    8. Selalu mengikuti perkembangan di bidang IT.
    9. Ada standar kompetensi untuk menilai kemampuan (skilll).




DAMPAK INTERNAL


  1. Terpisah dari kandidat yang bersaing di pasar kerja yang kompetitif.
  2. Membuktikan kemampuan saat ini dalam bidang yang perubahannya sangat cepat.
  3. Mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
  4. Mendapatkan rasa hormat dan kredibilitas diantara rekan kerja dan atasan.
  5. Membuktikan dedikasi terhadap karir IT.
  6. Mendapatkan akses ke komunitas profesi sejenis dan memungkinkan menghasilkan kerjasama dalam hal pekerjaan.
  7. Pengakuan akan pengetahuan yang kaya.
  8. Perencanaan karir.
  9. Pengembangan profesi.
  10. Meningkatkan karir di kancah global (internasional).


DAMPAK EKSTERNAL


  1. 75% manajer IT percaya bahwa sertifikasi penting untuk kinerja tim.
  2. Perusahaan dapat menggunakan sertifikasi IT untuk investasi, mempertahankan, dan mempromosikan karyawan yang menjanjikan.
  3. Dapat meningkatkan keseluruhan kualitas layanan yang ditawarkan kepada pengguna jasa IT.
  4. Karyawan akan melaksanakan tugas secara lebih konsisten, meningkatkan kehandalan IT dan organisasi.
  5. Memiliki sifat yang up to date dan berkualitas tinggi.
  6. Memperoleh citra perusahaan yang baik.
  7. Meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
  8. Menaikkan pengakuan industri dan secara internasional.
  9. Memberikan alur profesi yang jelas.
  10. Mmberikan suatu mekanisme pusat pelatihan.
  11. Membantu proses pelatihan tenaga IT profesional.
  12. Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut.

TUJUAN


  1. Menciptakan karyawan IT yang berkualitas.
  2. Membangun standar kerja bidang IT yang tinggi.
  3. Mengembangkan IT profesional yang berkesinambungan.

        Nah, mungkin segini dulu kali ya sharing materi dari aku kali ini, sampai jumpa di blog aku selanjutnya guys! I hope this blog can help you a lot. See you next week! :p

Kamis, 14 September 2023

MENGENAL LEBIH DALAM TENTANG KODE ETIK PROFESI

 KODE ETIK PROFESI


        Haiii welcome back to my blog guyss! Kali ini seperti biasa, aku dapat materi baru lagi di minggu keempat perkuliahan aku di kampus tercinta ini. Mungkin kalian udah pada tahu kali ya dari judul diatas aku mau sharing tentang apa, yup, materi yang mau aku share ke kalian kali ini yaitu tentang kode etik profesi. Apa itu?

KODE ETIK PROFESI


        Kode etik profesi berasal dari kata kode dan etik. Kode memiliki arti tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan, atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu. Sedangkan etik berasal dari kata etika yang berarti nilai atau asas yang berkenaan dengan akhlak atau benar salah yang diyakini suatu golongan atau masyarakat. Jadi, kode etik profesi dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, pedoman untuk bersikap tingkah laku dalam melakukan suatu pekerjaan ketika melaksanakan tugas.

TUJUAN


        Adapun tujuan utama kode etik profesi yaitu agar seorang profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabah dan juga sebagai sarana agar tidak merusak etika ptofesi ketika sedang menjalankan tugasnya. Selain itu, tujuan kode etik profesi lainnya yaitu:
    1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
    2. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
    3. Untuk meningkatkan mutu profesi.
    4. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi.
    5. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat

PRINSIP

  1. Prinsip Tanggung Jawab. Harus mampu bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut.
  2. Prinsip Keadilan. Menuntut agar seseorang mampu menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain.
  3. Prinsip Otonomi. Didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
  4. Prinsip Integritas Moral. Dituntut untuk memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.

SIFAT


        Sifat dan orientasi kode etik profesi hendaknya mempunyai 8 sifat ini, antara lain yaitu:
    1. Singkat. Hendaknya lugas, tidak bertele-tele dan terlalu panjang.
    2. Sederhana. Maknanya tidak terlalu rumit dan mudah dimengerti.
    3. Jelas dan Konsisten
    4. Masuk Akal. Relevan dengan kondisi yang sedang berlangsung.
    5. Dapat Diterima. Semua kalangan di lingkup profesi tersebut dapat menerima.
    6. Praktis dan Dapat Dilaksanakan
    7. Komprehensif dan Lengkap
    8. Positif dalam Formulasinya. Tidak melanggar hukum dan mendatangkan manfaat yang baik.

FUNGSI

  1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas, dalam pelaksanaan profesi mampu mengetahui hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
  2. Sebagai sarana kontol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, agar dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat mengenai arti pentingnya suatu profesi.
  3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi mengenai profesi, pelaksana profesi instansi atau perusahaan lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

MANFAAT

  1. Meningkatkan kredibilitas korporasi atau perusahaan.
  2. Menyediakan kemungkinan untuk mengatur dirinya sendiri.
  3. Menjadi alat atau sarana untuk menilai dan mengapresiasi tanggung jawab sosial perusahaan.
  4. Alat ampuh untuk menghilangkan hal-hal yang belum jelas menyangkut norma-norma moral, khususnya ketika ada konflik.

PELANGGARAN

  1. Hacker dan Cracker
  2. Denial of Service Attack
  3. Piracy
  4. Fraud
  5. Gambling
  6. Pornography dan Paedophilia
  7. Data Forgery
       Pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat terjadi karena:
  1. Idealisme kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar profesional.
  2. Kemungkinan profesional berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode etik profesi.
  3. Adanya peluang profesional berbuat menyimpang dari kode etik profesi.
        Maka dari pelanggaran-pelanggaran tersebut, akan didapatkan sanksi seperti sanksi moral, sanksi terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan sanksi dijatuhkan dari instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

CONTOH

        Kode etik profesi seorang System Analyst:
  1. Seorang sistem analis tidak boleh membuat sistem yang sulit dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat. 
  2. Seorang sistem analis tidak boleh menggunakan sistem yang telah ada sebelumnya dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah meminta izin. 
  3. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa izin.  
  4. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools
  5. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin. 
  6. Tidak boleh membuat sistem yang dengan sengaja menjatuhkan sistem lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status. 
  7. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan. 
  8. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.  
  9. Tidak boleh mempermalukan profesinya
        Oke jadi itu tadi seputar kode etik profesi, mungkin sampai sini dulu kali ya. Next week kita bahas apa ya kira-kira guys? Stay tune yaa, see you!

Rabu, 06 September 2023

ALL ABOUT IT PROFESSIONS AND PROFESSIONAL

PROFESI IT DAN PROFESIONALISME




        Hai hai haiii! Apa kabar kalian semua? Aku harap baik semuanya yaa. Oke, karena minggu ini aku dapat materi baru dari kampus tercinta, jadi aku bakal sharing lagi nih ke kalian. Masih seputar etika profesi tapi beda sub judul yaa. Kira-kira apa tuh? Yup, sesuai judul kali ini aku bakal bahas tentang apa saja sih profesi di bidang IT itu? Lalu apa pengertian dari professional?

        Langsung ke materi aja kali yaa, leggoooooo!

PROFESI DAN PROFESIONAL


        Profesi menurut George Reynolds adalah panggilan atau sebutan yang membutuhkan keahlian khusus dan persiapan akademik yang panjang dan intensif. Jika kita menyinggung tentang profesi, pasti erat kaitannya dengan profesional. Jadi, apakah makna dari profesional?

        The United States Code Federal Regulations (The US CFR) mendefinisikan bahwa seorang "Professional Employee" adalah orang yang terlibat dalam pekerjaan dimana :
    1. Membutuhkan pengetahuan advance di bidang sains yang biasanya diperoleh melalui kursus intelektual khusus dan pendidikan di institusi pendidikan tinggi atau rumah sakit.
    2. Mensyaratkan melaksanakan kebijakan atau aturan dan penilaian atas kinerjanya.
    3. Didominasi karakter intelektual.
        Sedangkan menurut Merriam-Webster, seorang profesional berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pendidikan khusus (education), pelatihan khusus (training), atau keahlian khusus (skill). 3 syarat tersebut sangat dibutuhkan oleh IT Professional dalam mengatasi dunia komputasi, mereka ditandai dengan penyesuaian diri terhadap etika dan standar teknis dari sebuah profesi. 

        IT Professional dituntut untuk mampu beradaptasi dan selalu meng-upgrade keterampilan dan pengetahuan mereka karena industri IT mengalami perubahan yang sangat cepat dan luas. Mereka harus open mind terhadap teknologi baru yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pasar, seperti membangun komunikasi yang baik di tempat kerja, melaksanakan tugas secara baik dan benar, berkomitmen meningkatkan kemampuannya di bidang IT, serta memahami standar etika profesional yang mengatur dan mengikat masing-masing bidang profesi berdasarkan Body of Knowledge (BoK).

        Berikut contoh standar kode etik profesi IT :                     
    1. Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE Society)
    2. Association for Computing Machinery (ACM)
    3. Association for Information Systems (AIS)
    4. Association for Information Technology Professionals (AITP)
    5. SANS Institute
    6. dll.

PROFESIONALISME


        Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Profesionalisme merupakan kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar, juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan. Profesionalisme juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

CIRI-CIRI PROFESIONALISME 

  1. Mempunyai keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang
  2. Mahir menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas di bidang IT.
  3. Mempunyai ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
  4. Peka dalam membaca situasi, cepat, tepat, serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik.
  5. Mempunyai sikap berorientasi ke depan.
  6. Mempunyai sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi, terbuka menyimak, dan menghargai pendapat orang lain.

JENIS-JENIS PROFESI IT

   

    Sistem informasi = Software Engineering & IT Management
    Teknologi informasi = Software Engineering, IT Engineer, & IT Operational
    Informatika = IT Engineer & Data and Business

  1. Software Engineering (Menyusun perangkat lunak)
    • Project Manager = Mengevaluasi
    • System Analyst = Menganalisis sistem yang sesuai dengan permintaan klien
    • System Architect/System Designer = Merancang sistem secara keseluruhan
    • Programmer = Menyusun kode program
    • Mobile App Developer
    • Front-End Developer
    • Back-End Developer
    • Website Developer
    • Quality Control (QC) Manager
    • Quality Assurance (QA) Manager
    • UI/UX Designer
  2. IT Engineer (Mengelola/merancang)
    • IT Support Manager = Memfasilitasi kebutuhan IT perusahaan
    • IT Support Specialist =Memfasilitasi kebutuhan IT bidang tertentu yang lebih spesifik
    • Network Architect = Merancang jaringan perusahaan
    • Network Engineer = Mengelola jaringan perusahaan
    • Network System Administrator = Mengotak-atik jaringan perusahaan
    • IT Security Specialist = Keamanan bidang IT
    • Technical Support Engineer
  3. IT Operations (Mengelola sistem yang sedang berjalan)
    • EDP Operator
    • System Administrator = Mengelola sistem
    • Website Administrator
    • Helpdesk Technician
    • Helpdesk Specialist
  4. Data & Business
    • Data Scientist
    • Data Analytics Manager
    • Data Center Manager
    • Data Quality Specialist
    • Database Designer
    • Database Administrator
    • IT Strategy Specialist
    • Digital Content Writer
    • Online Marketing Specialist
  5. IT Management
    • IT Auditor = Mengevaluasi, memeriksa
    • IT Consultant = Konsultasi bidang IT
    • IT Governance Specialist = Tata kelola IT
       Nah, mungkin segitu dulu sharing session kita kali ini. Hope this blog can help you a little. See you on next chapter guys, bye-bye!

MARI MENGENAL IT FORENSIC LEBIH DALAM

  IT FORENSIC Sumber:  https://www.apu.edu.my         Haii semua, welcome back to my blog . Kali ini mungkin bakalan jadi blog terakhir yang...